Di bawah hangatnya mentari
Kaudatang membawa setumpuk asa
Membuatku menemukan cakrawala
Menatap panorama dengan bahagia
Kau, kau bukan
rekayasa
Seperti hujan yang deras
Kau menyapa kekeringan hati ini
Layak angin yang berembus pelan
Kau mengalunkan
lagu bagi detak jantungku
Adakah yang lebih indah dari itu?
Kau terlalu indah untuk hanya dikagumi
Kau pantas
untuk dicintai
Aku mencintaimu, selalu mencintaimu
Meski hingga kini semua terasa keliru
Karena seharusnya ada dua cinta di antara kita
Cintaku padamu dan cintamu padaku
Bukan cintaku padamu saja
No comments:
Post a Comment