Di balik gelapnya malam
Waktu menyudutkanku sendirian
Jarak pun mempermainkan kita
Aku tak tahu harus bagaimana lagi
Saat kini kau tak ada bersamaku
Kau telah meninggalkan kenangan untukku
Kenangan yang setiap hari mengikat
langkahku
Yang membuatku tak mampu menulis
kisah yang baru
Meski kutemui sosok lain yang ada
untukku
Karena kaulah rumah di hatiku
Yang membuatku selalu ingin pulang
Tak ingin pergi, selalu ingin menanti
Kita sempat berselisih tentang cinta
Kau yang berpikir cinta harus memiliki
Dan aku yang berpikir cinta tak
harus memiliki
Kau bersikeras, begitu pun aku
Dan, inilah alasanku
Berapa banyak yang mencintaimu?
Apakah mereka semua bisa memilikimu?
Hanya akan ada satu yang mampu
memilikimu
Dan, mungkin itu bukan aku
Aku milikmu, tapi, kau bukan milikku
Dalam diam, aku berteriak kencang
Semua perasaan ini hanya mampu
kupendam
Aku hanya bisa titipkan salam pada
rintik hujan
Memanggil namamu di antara suara
halilintar
Apakah kaudengar?
Tentu tidak, kau tidak mendengar
Kau tidak tahu jeritan hatiku yang merindukanmu
Kau tidak tahu detak jantungku yang tak lagi berlagu
Kau tidak tahu simfoni jiwa ini tak seindah dulu
Karena hanya dalam diam aku mengadu
Dalam diam aku membeku, tersedu-sedu
No comments:
Post a Comment