Aku mematut di depan
cermin. Kulirik jam yang bergelayut di
dinding, lima menit lagi Candra menjemputku.
Sambil menunggu Candra, aku membuka galeri di ponsel. Senyum mengembang di wajahku saat mengamati
sebuah foto—yang seharusnya membuatku sakit.
“Aku
akan segera bertemu denganmu,” batinku.
Aku segera memasukkan ponsel ke
dalam tas kecil berwarna merah maroon yang kupadukan dengan kardigan
berwarna senada ketika mendengar suara klakson mobil. Aku segera keluar kamar dan menuruni anak
tangga, lantas membuka pintu.
Seseorang membelakangi daun pintu.
Tubuhnya tinggi menjulang, bahkan aku hanya setinggi bahunya. Dia memakai kemeja lengan pendek berwarna
navi dan celana denim panjang. “Candra,”
aku menyapa ragu.
Sosok di depanku membalikkan
badannya. “Niken?” Candra mengernyitkan dahinya. Sejurus kemudian dia menatapku
dari ujung kepala sampai ke ujung kaki.
Baca selengkapnya di buku Rintik Pertama
Pemesanan hubungi line: @ecn9022n
atau kirim pesan melalui Instagram: KoniginDerRosen
No comments:
Post a Comment