Hai, Pencuri Hati.
Bagaimana kabarmu di sana? Desau angin tak lagi menyapaku dengan hangat
seperti dulu. Apakah kau sudah lupa
bagaimana caranya memanggilku melalui angin yang berembus? Ah, mungkin kau benar-benar
lupa, kau terlalu sibuk hingga tak lagi memedulikanku.
Aku merindukanmu seperti kering merindukan hujan. Bahkan,
lebih dari itu. Aku membutuhkanmu, bukan
hanya merindukanmu. Tahukah kau, aku mencintaimu sebesar aku merindukanmu,
seperti aku membutuhkanmu. Kupikir hanya cinta yang bertepuk sebelah tangan,
namun ternyata rindu pun demikian.