Aku melangkah perlahan
Menyeret kakiku yang enggan
Begitu pun dengan hatiku yang ingin bertahan
Susah payah otakku memaksa untuk tak mempedulikan
Aku berhasil, berdiri di sini
Menemukan warna lain
Dimana cerahnya menembus otakku
Membuatku ingin memunculkan rasa baru
Semakin aku mencoba, semakin luka itu menganga
Hatiku sesak, ia tak pernah ingin terbuka
Ia mengunci rapat dirinya
Tak memberi celah walau hanya sesaat
Hatiku menolak, tak pernah menerima
Ia hanya setia pada satu warna
Tak peduli meski warna itu tak begitu jelas
Kelabu, bukan putih atau hitam
Warna-warni yang ada hanya mampu menembus otakku
Sedang kelabu dengan kecepatan cahaya begitu mudah
menembus hatiku
Sebelum aku berkedip, warna itu telah mengunci sudut
hatiku
Mendiami ruang tersendiri dan tak pernah mau beranjak
lagi
Kaulah warna itu, kelabu yang menjadi misteri
Membuatku tak pernah mampu untuk melangkah pergi
Meski kau tak pernah sejelas warna lain yang kutemui
Namun hanya kaulah yang selalu
membuatku kembali
Aku menyerah, ketidakjelasanmu justru membuatku
terpaku
Tak pernah bisa kuwarnai hatiku dengan warna selain
kelabu
Hanya kelabu, hanya dirimu, satu warna yang
menjadikanku utuh
Tanpa ada sedikit pun warna lain yang mampu menyentuh
Percuma saja aku berusaha pergi, menghapus kelabu
sedikit demi sedikit
Karena hatiku tak pernah mengizinkan kau beringsut
walau sedetik
Aku telah jatuh terlalu dalam dan terlalu keras pada
dirimu
Hingga aku tak pernah mampu untuk berhenti mencintaimu
OMG suka banget sama bait satu dua, mewakili banyak hal!! haha
ReplyDeleteMakasih,Ulfah hehe
Delete