Monday, 4 July 2016

Selamat Tinggal, Cinta Sejatiku

Orang-orang pernah bertanya padaku tentang luka.  Aku hanya tersenyum.  Apa yang harus kuceritakan tentang luka? Apakah itu kecewa? Patah hati? Apakah yang mereka harapkan dari jawabanku? Pertanyaan ini mengusik hatiku, mengetuk daun pintu nurani.  Oh, ternyata di sana segala luka memiliki tempatnya sendiri.  Saat kutelusuri, ternyata semua luka telah kualami, kecuali satu.  Ya, bersamamu telah kulalui segala luka.  Kau yang membuatku terluka, pun kau yang mengajarkanku untuk tak pernah bersemayam dalam duka.
            Orang-orang juga pernah bertanya padaku tentang bahagia.  Aku kembali tersenyum.  Apa yang harus kuceritakan tentang bahagia? Apakah itu terharu? Sukacita? Apakah yang mereka harapkan dari jawabanku? Pertanyaan ini kembali membawaku menyusuri setiap inci hati.  Oh, ternyata di sana semua elemen kebahagiaan menempati singgasananya masing-masing.  Aku terus menelusuri ruang hati di mana semua tempat kebahagiaan telah terisi, kecuali satu.  Ya, bersamamu telah kulewati seluruh bahagia.  Kau yang membuatku bahagia, pun kau yang memberi tahu bahwa tak ada bahagia yang sempurna.


Baca selengkapnya di buku Rintik Pertama
Pemesanan hubungi line: @ecn9022n
atau kirim pesan melalui Instagram: KoniginDerRosen

2 comments:

  1. Apakah manusia mampu mencintai sebesar ini?(kecuali hamba kepada tuhannya, orangtua-anak, pasangan hidup)
    Maaf merusak suasana wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di suatu belahan bumi, bahkan beberapa, manusia bisa mencintai sebesar itu, bahkan lebih besar, tulus, dan dalam. Manusia bisa mencintai seperti itu ketika dia mencintai karena Tuhan :)

      Delete

THEME BY RUMAH ES