Di batas cakrawala
Kenangan menjelma
Melukis pendar jingga
Menggurat tipis lembayung senja
Pening kepala kembali merangkak
Naikkan frekuensi bak sedia kala
Gumpalan memori terus membengkak
Melawan denting sang kala
Demi bulan yang tersenyum menyabit
Demi bintang yang rela sejenak menghilang
Demi kau yang sekedipan mata pun tak pernah percaya
Demi aku yang dibalut dinginnya alam raya bertabur mimpi
Telah sepakat logika dan perasaan
Untuk mencintaimu
Hingga batas waktu
Yang tak dapat ditentukan
seperti biasa, puisi yang sangat indah mbak..
ReplyDeleteTerima kasih banyak, ya ^_^
Delete