Tanganku mendadak berhenti. Bola di tangan terlepas begitu saja, memantul dengan suara yang menggema di kepala. Fokusku pecah. Konsentrasiku berantakan. Sial. Aku langsung berjalan gontai ke sisi lapangan. Segera kuteguk air mineral dari botol yang kusimpan di dalam ransel. Sebagian airnya kugunakan untuk mengguyur wajah.