Kau kutemukan tatkala hati ini tak lagi miliki bentuk yang beraturan. Di luar dugaan, ketika hidup seperti takkan pernah kembali terasa nyata, kaulah yang hadir begitu nyata. Kau bahkan tak harus melakukan sesuatu untuk memekarkan perasaan. Benih-benih yang tertanam jauh di ladang jiwa seketika bersemi menyambut senyummu yang berseri.
Kau kutemukan saat tubuh ini sekarat.
Seperti pohon yang tidak selamanya kukuh, diri ini pun nyaris terbunuh.
Berulang kali terjatuh, tetapi hidup tidak membiarkanku mencurangi kematian
kendatipun rasanya takkan pernah lagi bisa menjadi sosok yang utuh. Namun, menemukanmu
membuatku tahu jika masih ada sesuatu yang dapat tumbuh.