
Bayu
langsung tancap gas setelah melihat foto yang diunggah Hana. Sahabatnya itu
pasti tidak baik-baik saja. Si perempuan keras kepala itu dijamin sedang
sendirian sekarang dan dalam beberapa waktu ke depan akan menghilang dari peradaban.
Sungguh merepotkan.
Setelah beberapa menit mengarungi macetnya
jalanan, Bayu sampai di tempat tujuan. Ketika memarkirkan motor, dia teringat
bagaimana cara Hana mengajaknya bertemu di tempat itu, selalu dengan: “jam dan
tempat biasa”. Saking teraturnya hidup sahabatnya itu, tempat mereka bertemu
tidak pernah berubah.Memasuki kafe favorit Hana, Bayu berjalan ke
meja yang sudah dihafalnya sejak lama. Lihat, kan? Dia pasti duduk di meja
sudut itu, menghadap...