Menyukaimu Delapan Hari dalam Seminggu

        Aku ingin menyukaimu delapan hari dalam seminggu. Namun, aku harus berhenti sebelum menyukaimu sampai mati. Harusnya tidak begini, tidak sampai selama ini. Perasaan yang kumiliki mestinya telah mati dibunuh sepi. Tengah malam menuju dini hari, aku masih mengingatmu seolah-olah hari tidak pernah berakhir.

        Aku ingin menyukaimu delapan hari dalam seminggu. Tujuh hari ternyata tidak cukup; aku mau melampaui jumlah hari dalam satu pekan. Rasa ini tak terelakkan, padahal seyogianya kau kurelakan. Tidak ada lagi harapan, tetapi kaki ini seakan-akan tidak mau berhenti berjalan.

        Aku ingin menyukaimu delapan hari dalam seminggu. Aku bisa menyayangimu sampai ke Pluto karena Bulan masih kurang jauh; aku akan menyayangimu lebih dari seumur hidup. Kendati demikian, semua sebatas khayalan karena aku sendirian.

        Aku ingin menyukaimu delapan hari dalam seminggu. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi agar tidak menjadi gila karena tergila-gila. Kau tidak melakukan apa-apa, tetapi aku bahkan sampai tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Entah guna-guna macam apa yang kaugunakan, tetapi itu pun tidak berguna.

        Aku ingin menyukaimu delapan hari dalam seminggu. Bilamana bisa, 13 bulan dalam setahun, 106 minggu dalam dua tahun, dan 1.254 hari dalam tiga tahun. Aku akan menambahkan lagi bilangan hari agar setiap tahunnya Februari menjadi genap 30 hari. Aku mau menyayangimu pada setelah 31 Desember sebelum 1 Januari; waktu itu relatif.

        Aku ingin menyukaimu delapan hari dalam seminggu. Mungkin pada hari kedelapan akan ada kesempatan, tetapi kusadari segalanya sudah tak berarti. Teruslah kau berjalan pergi, jangan menoleh lagi, apalagi kembali. Sudah cukup kusaksikan kau yang gemilang dan aku benar-benar senang.

        Aku ingin menyukaimu delapan hari dalam seminggu. Kadang kala aku ragu, tetapi kini keyakinan telah menyelimuti dan aku percaya bahwa sebentar saja, bagimu aku pernah berharga. Kehadiranmu di dalam mimpi melegakanku dan dengan ini, aku melepaskanmu. Tidurlah; esok kita takkan saling mengingat segala kenangan hangat.