Seperti ngengat yang kuat dan tidak rentan
Apa pun yang terjadi, tidak mengubah perasaan
Benar-benar, tidak, demi langit dan seluruh tatanan
Aku akan kembali kepadamu, ke mana pun aku berjalan
Lalu aku yang terbiasa memandangi sinarmu
Terus terbang lurus menuju cahaya, begitu jauh
Hingga tak perlu navigasi untuk tetap di jalur ini
Sayang, kau masa lampau yang tak bisa dijangkau
Kini aku luntang-lantung di tengah jejak kacau balau
Seolah-olah lelah tak cukup, pada akhirnya aku pun kalah
Seperti ngengat yang terjerat cahaya lilin; tinggal mati sudah
Andaikata suatu saat takdir membuat kita bertemu
Meskipun sebentar, demi melihat matamu yang hangat
Aku tidak peduli jika sepasang sayap ini patah, sekarat
Hanya kau yang ingin kupandang sebelum malam berlalu
Di sepanjang perjalananku, cahayamu yang menuntun
Bahkan, setelah kini kita tidak lagi di jalan yang sama
Tidak ada perubahan yang berarti; aku tetap menjaga
Hati ini, ternyata, tidak pernah berhenti mencintaimu
Manakala aku kehilangan segala cahaya kehidupan
Pendarmu masih dan selalu memanduku untuk bertahan
Kendatipun kita telah sama-sama mengucap salam perpisahan
Suaramu yang menyejukkan akan selamanya menjadi kenangan
Berapa musim pun yang kulewati, serentang jarak membentang
Kau, bintang yang menunjukkan jalan pulang, takkan jatuh hilang
Padamu yang kerlip, selamanya aku perlip; terang maupun redup
Aku akan selalu kembali kepadamu, satu-satunya cinta di hidupku
No comments:
Post a Comment